Wakil Ketua Bapilu Golkar Bontang Klarifikasi Isu Andi Faiz dan Neni Berebut Rekomendasi DPP
Bontang — Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar beberapa waktu lalu mengeluarkan penugasan mengusung kadernya bertarung di Pilkada Kalimantan Timur (Kaltim).
Ditelisik isi penugasan itu, nyatanya untuk Pilkada Bontang, nama Andi Faizal Sofyan Hasdam (Andi Faiz) muncul di permukaan. Lalu, bagaimana tanggapan Ketua DPD II Golkar Bontang itu..?
Sebelumnya, Andi Faiz mengatakan terkait kandidat usungan Golkar di Pilkada Bontang mendatang, dirinya mengaku masih menunggu keputusan DPP.
“Tentunya apa yang diputuskan oleh DPP Golkar berdasarkan survei, (itu) yang pertama. Kemudian berdasarkan kebutuhan masyarakat,” kata Andi Faiz saat ditemui, Senin (25/3).
“Tetapi sekarang kan Partai Golkar sudah memberikan penugasan kepada Ibu Neni. Nanti kita lihat dinamikanya, seperti apa perkembangannya,” sambung dia.
Namun, berdasarkan putusan DPP, penugasan yang kata Andi Faiz diberikan kepada Neni Moerhaieni justeru terbantah dengan adanya keputusan DPP 4 April lalu di Jakarta?
Menanggapi itu, Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD Partai Golkar Kota Bontang Firmansyah Paturungi mengatakan, tidak.
Ia menegaskan, memang rekomendasi DPP Golkar awalnya adalah Neni Moerhaieni. Namun penugasan terakhir yang diberikan kepada Andi Faiz dan Shemmy, katanya tidak menggugurkan penugasan pertama.
“Jadi memang rekomendasi pertama itu bunda (Neni). Rekomendasi terakhir itu ada di pak Faizal dan ibu Shemmy, karena mereka dianggap kader yang berprestasi. Jadi dikasi kewenangan yang sama. Keduanya tak saling menggugurkan,” katanya saat ditemui, Senin (15/4).
Sementara, menyangkut isu keretakan internal Partai Golkar Bontang, Firmansyah mengatakan kader Golkar tidak mengurusi hal itu karena tidak memberi pengaruh dalam internal partainya.
“Kita tidak terpengaruh pada isu seperti itu. Karena memang kan DPP Golkar mengeluarkan sesuai dengan hasil survey,” terangnya.
Lebih lanjut Firmansyah mengatakan sekalipun hasil survey DPP nantinya mengarah ke Andi Faiz, ia menyebut semuanya bergantung ke dia.
“Jika nanti surveynya (menunjukkan) pak Faiz, kalau beliau tidak menginginkan itu, ya tidak bisa juga,” tambahnya.
Ditanya apakah besar potensi Andi Faiz maju di Pilkada kali ini, Firmansyah menyebut Andi Faiz masih ingin menjalani kewajibannya sebagai wakil rakyat Kota Bontang.
“Kalau saya lihat (kemungkinannya) nggak ada. Dia masih ‘nyaman’ di DPR,” tukasnya. (*)