Harga Beras Melonjak Naik, Pedagang Lontong Dilema: Mau Dijual Berapa..?
Rubrikkaltim.com — Seorang pedagang lontong bernama Yuyun (52) merasa keberatan dengan kenaikan harga beras, beberapa waktu terakhir.
Karena harga beras yang membumbung tinggi, Yuyun jadi memikirkan perubahan harga pada satu porsi lontong yang ia jual.
“Mahal banget (harga beras), saya sebagai pedagang lontong kesusahan. Mau dijual berapa itu lontong kalau harga beras naik?” kata Yuyun saat di Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, melansir kompas, Senin (26/2/2024).
“Kita kan rakyat kecil, tolonglah diperhatikan. Masak mau begini terus, sudah mau puasa lagi. Yang bener saja? Rugi dong,” lanjut dia.
Sebagai pedagang lontong yang setiap pagi berjualan di Jalan Kelapa, Kebagusan, ia kini juga bingung memberikan harga satu porsi lontong. Apabila harga beras terus naik, ia terpaksa memperkecil ukuran lontongnya. Bahkan, ia berkelakar ukuran lontongnya kelak bisa jadi seukuran makanan ringan untuk anak kecil.
“Kalau mau jual dengan harga yang sama ya, jadinya cuma sedikit lontongnya. Kasihan juga pembeli. Lama-lama ini lontong kayak Momogi kalau beras terus naik,” ucap Yuyun. Akibat adanya kenaikan harga beras ini, Yuyun mengaku pendapatannya menjadi berkurang
“Pendapatan saya juga otomatis jadi berkurang. Saya mau mengadu sama siapa kalau begini? Ya sudah, dia saja ini. Kalau enggak diwawancara, juga saya bingung mau cerita ke siapa,” tutur Yuyun.
Berdasarkan pengalamannya, kenaikan harga bukan cuma pada komoditas beras. Tetapi, ada beberapa bahan pokok lain yang turut merangkak naik.
“Enggak cuma beras, ketan juga naik. Saya kan juga jual kue lopis, pakai ketan kan. Mahal juga semuanya. Aduh, saya cari duit di mana lagi ini,” pungkas Yuyun.
Berdasarkan panel informasi harga, harga beras jenis IR 64 di DKI Jakarta rata-rata Rp 15.418 per kilogram pada Senin (26/2/2024).
Harga tertinggi terdapat di Pasar Grogol dengan Rp 18.000 per kilogram. Adapun, harga terendah terdapat di Pasar Petojo Ilir dengan Rp 11.000 per kilogram. (*)