banner
banner

Biografi Soekarno, Kenali Perjalanan Hidup dan Gaya Kepemimpinannya

Rubrikkaltim.com — Siapa yang tidak kenal dengan Soekarno? Yuk, kenali biografi Soekarno lebih dekat!

Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, merupakan salah satu proklamator kemerdekaan RI. Sejarah serta Biografi Soekarno pastinya cukup panjang, mengingat beliau sangat berperan pada kemerdekaan Indonesia.

Sobat Rubrikkaltim.com, mari ketahui profil sang proklamator atau biografi Soekarno di bawah ini.

Mengenal Soekarno

Setiap menjelang Perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia, biografi Soekarno selalu muncul ke permukaan dan dibahas oleh banyak media.

Hal tersebut semata untuk meneladani kehidupan Soekarno dan mengambil pelajaran tentang bagaimana para pendiri bangsa Indonesia berusaha sekuat tenaga untuk merebut kemerdekaan.

Kehidupan biografi Soekarno pun sangat dinamis, tercatat Soekarno menikahi sembilan wanita.

Lika liku kehidupan pribadinya sebanding dengan perjalanan politiknya dalam memperjuangkan kemerdekaan.

Perjalanan Soekarno pun tidak mudah, pernah diincar dan dicari oleh pemerintah Belanda, hingga pindah dari satu penjara ke penjara lain.

Tidak selesai dengan itu, perjuangan Soekarno pun tidak sekalipun berhenti meskipun dirinya pernah dibuang ke Ende dan Bengkulu.

Bersama dengan rekannya, Moh. Hatta, Soekarno pun membacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Peristiwa tersebut merupakan peristiwa sejarah sebagai titik awal Negara Indonesia menjadi bangsa yang merdeka.

Berkat peristiwa tersebut, Soekarno dan Moh. Hatta dijuluki sebagai proklamator sekaligus sebagai Dwi Tunggal yang tidak bisa dipisahkan.

Akibat keberanian Soekarno yang membacakan Proklamasi Kemerdekaan dan mewakili seluruh bangsa Indonesia, Soekarno pun diusulkan menjadi Presiden Indonesia pertama.

Beliau didampingi oleh Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden pertama Indonesia.

Soekarno-Hatta pun didukung oleh rekan-rekan seperjuangan lainnya untuk mengatur pemerintahan awal Indonesia.

Perjuangan para Pendiri Bangsa memang tidak mudah dalam mendapatkan kemerdekaannya.

Namun, sebagaimana yang pernah disampaikan Soekarno langsung dalam salah satu pidatonya, bahwa ujian sebenarnya baru akan dirasakan oleh bangsa Indonesia di masa depan.

Jika Soekarno dengan para pendiri bangsa lainnya kesulitan melawan penjajahan dan mendapatkan kemerdekaannya, bangsa Indonesia akan mengalami masalah yang lebih sulit lagi.

Hal ini karena akan menghadapi bangsa sendiri dan berjuang mempertahankan kemerdekaan.

Dari kehidupan dan biografi Soekarno, seluruh bangsa Indonesia harus belajar tentang keteladanan dan perjuangan.

Selain itu, bangsa Indonesia juga harus bersyukur atas kemerdekaan yang telah didapatkan dengan jerih payah para pendiri bangsa dan pahlawan.

Fakta Perjalanan Perjuangan Soekarno

Soekarno adalah presiden pertama Republik Indonesia yang menjabat pada periode 1945–1967.

Beliau adalah seorang tokoh perjuangan yang berperan penting dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda.

Soekarno orang pertama yang mencetuskan konsep mengenai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan ia sendiri yang menamainya.

Soekarno menandatangani Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar) yang kontroversial.

Surat tersebut berisi penugasan Letnan Jenderal Soeharto untuk mengamankan dan menjaga keamanan negara dan institusi kepresidenan.

Supersemar menjadi dasar Letnan Jenderal Soeharto untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan mengganti anggota-anggotanya yang duduk di parlemen.

Setelah pertanggungjawabannya ditolak Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) pada sidang umum ke empat tahun 1967, Soekarno diberhentikan dari jabatannya sebagai presiden pada Sidang Istimewa MPRS.

Lalu pada tahun yang sama, Soeharto menggantikannya sebagai pejabat Presiden Republik Indonesia.

Berikut biografi Soekarno dan fakta menarik kehidupannya.

1. Masa Kecil Soekarno dan Pendidikan yang Dienyam

Masa kecil Soekarno tentu jadi bagian penting yang perlu diketahui jika ingin mempelajari biografi Soekarno.

Soekarno, yang memiliki nama asli Koesno Sosrodihardjo, lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970.

Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai.

Semasa hidupnya, beliau mempunyai sembilan istri dan dikaruniai sebelas anak.

Melansir dari Arsip Nasional Repblik Indonesia, masa kecil Soekarno hanya dihabiskan beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar.

Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam.

Kemudian beliau melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya.

Selepas lulus HBS tahun 1920, beliau pindah ke Bandung dan melanjutkan studinya ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB).

Dari studinya tersebut, beliau berhasil meraih gelar “Ir” pada 25 Mei 1926.

Saat di Bandung, Soekarno tinggal di kediaman Haji Sanusi yang merupakan anggota Sarekat Islam dan sahabat karib Tjokroaminoto.

Di sana ia berinteraksi dengan Ki Hajar Dewantara, Tjipto Mangunkusumo, dan Dr. Douwes Dekker, yang saat itu merupakan pemimpin organisasi National Indische Partij.

2. Kehidupan Pribadi Soekarno

Biografi Soekarno kali ini juga membahas tentang kehidupan pernikahannya.

Selama hidupnya, Soekarno telah menikahi sembilan wanita, yakni:

• Siti Oetari (1921–1923)
• Inggit Garnasih (1923–1943)
• Fatmawati (1943–1956)
• Hartini (1953–1970)
• Kartini Manoppo (1959–1968)
• Ratna Sari Dewi (1962–1970)
• Haryati (1963–1966)
• Yurike Sanger (1964–1968)
• Heldy Djafar (1966–1969)

Dari pernikahannya tersebut, Soekarno dikarunia 11 orang anak.

Sebagian keturunan Soekarno pada akhirnya juga mengikuti jejak sang ayah di dunia politik Indonesia.

Beberapa anaknya yang terjun ke dunia politik, yaitu:

• Megawati Soekarnoputri
• Rachmawati Soekarnoputri
• Sukmawati Soekarnoputri

3. Perjalanan Politik Soekarno

Setelah menyelesaikan studinya, Soekarno pun mulai berkiprah di bidang politik.

Beliau berperan dalam merumuskan ajaran Marhaenisme serta mendirikan sebuah partai yang bernama PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927.

Dilansir dari laman Direktorat Sekolah Menengah Pertama, tujuan diberdirikannya partai ini adalah untuk memerdekakan Indonesia.

Belanda yang tidak senang dengan pergerakan Soekarno, mengambil tindakan agar pemerintahan Hindia-Belanda saat itu masih bisa berdiri kokoh di tanah jajahannya.

Akibatnya Belanda menjebloskan Soekarno ke penjara Sukamiskin yang berada di di Bandung pada 29 Desember 1929.

Delapan bulan mendekam di jeruji besi, beliau pun baru disidangkan.

Dalam pidato pembelaannya yang berjudul “Indonesia Menggugat”, beliau menggambarkan kondisi politik internasional dan keadaan rakyat Indonesia di bawah belenggu kolonialisme.

Pembelaannya tersebut membuat Belanda semakin marah sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan.

Setelah bebas pada tahun 1931, beliau bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya.

Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan diasingkan ke Ende, Flores, pada tahun 1933.

Empat tahun kemudian beliau dipindahkan ke Bengkulu. Setelah menelan berbagai pil pahit, perjuangannya tidaklah sia-sia.

Pada Agustus 1945, beliau bersama Moh. Hatta dan tokoh nasional lainnya menyusun naskah proklamasi yang akhirnya dibacakan pada 17 Agustus 1945.

Pembacaan naskah ini sekaligus mengukuhkan kedaulatan Republik Indonesia.

4. Soekarno Sakit hingga Meninggal Dunia

Dalam biografi Soekarno, dijelaskan juga kesehatan Soekarno sudah mulai menurun sejak bulan Agustus 1965.

Sebelumnya, beliau telah dinyatakan mengidap gangguan ginjal dan pernah menjalani perawatan di Wina, Austria tahun 1961 dan 1964.

Prof. Dr. K. Fellinger dari Fakultas Kedokteran Universitas Wina menyarankan agar ginjal kiri Soekarno diangkat, tetapi beliau menolaknya dan lebih memilih pengobatan tradisional.

Beliau dapat bertahan selama 5 tahun sebelum akhirnya meninggal pada hari Minggu, 21 Juni 1970 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta dengan status sebagai tahanan politik.

Jenazah Soekarno pun dipindahkan dari RSPAD ke Wisma Yasso yang dimiliki oleh Ratna Sari Dewi.

Sebelum dinyatakan wafat, pemeriksaan rutin terhadap Soekarno sempat dilakukan oleh Dokter Mahar Mardjono yang merupakan anggota tim dokter kepresidenan.

Demikian biografi Soekarno yang bisa Anda baca. Semoga semangat juang yang beliau miliki, bisa memberi kita kekuatan untuk membuat bangsa Indonesia menjadi lebih baik, ya!

banner

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *